Walikota Metro membuka kegiatan penyaluran bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) Non Tunai Kota Metro 2017, yang berlangsung di Lapangan Hadimulyo Barat, Kota Metro (22/06/2017).
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Fokorpimda Kota Metro, Sekda Kota Metro, para Pejabat di Lingkungan Pemkot Metro, Pimpinan BRI cabang Kota Metro, Ketua TP PKK Kota Metro, Ketua DWP Kota Metro, Pelaksana PKH Kota Metro, serta undangan yang turut hadir.
Berdasarkan laporan Kepala Dinas Sosial Kota Metro, Ellya Lusianna, Program Keluarga Harapan (PKH) di Kota Metro telah berjalan sejak tahun 2013 atau berjalan di tahun ke lima. Dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui upaya perbaikan tingkat pendidikan anak usia SD sampai SMP dan meningkatkan taraf kesehatan anak balita dan ibu hamil serta menyusui. Pada tahun 2017 ini terjadi perubahan lembaga bayar yang semula dilaksanakan oleh PT Pos Indonesia secara tunai beralih ke lembaga perbankan yaitu BRI yang disalurkan secara non tunai.
Ellya menjelaskan bahwa penerima manfaat akan menerima bantuan melalui buku tabungan dan kartu yang berfungsi sebagai kartu ATM yang selanjutnya disebut Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akan menerima bantuan empat kali dalam satu tahun (per triwulan). Hasil verifikasi komitmen pendidikan dan kesehatan jumlah KPM untuk tahap I Tahun 2017 berjumlah 2.585 KPM dan tahap II Tahun 2017 berjumlah 2.585 KPM dengan total bantuan berjumlah Rp 2.585.000.000.
“Pada kesempatan hari ini akan disalurkan bantuan secara simbolis kepada 150 KPM dari 5 Kecamatan di Kota Metro. Untuk penerima bantuan yang lain dapat mencairkan bantuannya di agen BRI Link di wilayahnya masing-masing”, ujar Ellya Lusianna.
Walikota Metro, Achmad Pairin, diawal sambutannya mengucapkan selamat hari raya idul fitri kepada seluruh masyarakat terkhusus warga Kota Metro, dan serta menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan penyaluran bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) Non Tunai Kota Metro 2017, dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi warga Kota Metro didalam mewujudkan Kota Metro sebagai Kota Pendidikan dan Wisata Keluarga Berbasis Ekonomi Kerakyatan Berlandaskan Pembangunan Partisipatif.
Pairin menyampaikan mengenai pendataan bagi lansia dan angka kemiskinan agar dapat dilakukan secara profesional. “Untuk masalah pendataan hendaknya dapat dilakukan secara profesional, jangan hanya melihat data pada tahun sebelumnya, karena yang diketahui bersama bahwa lansia pada setiap tahunnya pasti akan bertambah. Dan untuk angka kemiskinan, dari tahun ke tahun harapan kami dapat menurun”.
“Harapan kami, untuk masalah lansia dan ekonomi kerakyatan, yang mendapatkan sasaran ini akan dapat menurun dari tahun-tahun yang sudah berjalan. Dan juga pada kesempatan ini, saya ucapkan terimakasih kepada BRI yang akan melaksanakan tugasnya, laksanakanlah sebaik mungkin”, jelasnya.
“Selamat kepada penerima yang telah mendapatkan kebijakan bantuan, dan saya tegaskan kembali agar dapat memanfaatkan bantuan tersebut sesuai dengan petunjuk dari pemerintah, antara lain terkait dengan pendidikan dan kesehatan”, ungkap Pairin.