Selasa, 14 Maret 2017

Grand Launching penyerahan beras bersubsidi keluarga sejahtera dan bantuan pangan non tunai (BPNT) Tahun 2017



Gubernur Provinsi Lampung M. Ridho Ficardo membuka secara resmi Grand Launching penyerahan beras bersubsidi keluarga sejahtera dan bantuan pangan non tunai (BPNT) Tahun 2017 dalam rangka HUT Provinsi Lampung ke-53, yang berlangsung di Balai Benih Induk (BBI) Pekalongan Lampung Timur (14/03/2017). 


Turut dihadiri oleh Walikota Metro dan Wakil Walikota Metro, Wakil Bupati Lampung Timur, serta Walikota/Bupati dan unsur Fokorpimda di seluruh Provinsi Lampung.


Ketua Panitia Pelaksana, Kabag Perekonomian Provinsi Lampung, mengatakan beras diberikan untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Selain itu bantuan diberikan kepada 600ribuan masyarakat prasejahtera di Provinsi Lampung. Bantuan diberikan untuk menjaga kesetabilitasan harga dan menekan inflasi harga beras.

Usai laporan, Gubernur Lampung bersama dengan Pimpinan Daerah se-Provinsi Lampung memberikan bantuan secara simbolis berupa beras, serta penyerahan kartu merah putih yang diperuntukan untuk warga prasejahtera.

Dalam sambutannya, Gubernur Lampung mengatakan program ini merupakan salah satu bentuk nawacita yang diinstruksikan Presiden Republik Indonesia. Bentuk nawacita tersebut yakni memperkuat kehadiran dimasyarakat dengan membantu dalam keadaan sulit. Berdasarkan laporan yang diperoleh Gubernur Lampung, bantuan yang diberikan 12kg beras perkepala keluarga. "Bantuan yang diberikan seringkali dalam pelaksanaannya dilapangan ternyata melebihi kuota sehingga diharapkan perlu adanya musyawarah"ungkap Ridho Ficardo.



Gubernur Provinsi Lampung juga memberikan apresiasi atas terselenggaranya launching tersebut yang diharapkan didalam pelaksanaannya dapat di apresiasi oleh warga masyarakat. Ia menyampaikan bahwa di Provinsi Lampung telah memiliki banyak kemajuan, diantaranya dengan semangat juang yang tinggi daya saing di Provinsi Lampung telah meningkat dari peringkat 25 menjadi 18, dan untuk Indeks Ketahanan Nasional Provinsi Lampung adalah tertinggi di Sumatera. Yang dimaksud dengan indeks tertinggi adalah kesiapan, keuletan dan ketangguhan dari suatu bangsa atau suatu masyarakat dalam menghadapi situasi hambatan, ancaman, tantangan, dan gangguan dinamika gejolak sosial yang ada.

“Berkat karena itulah, atas kerja keras seluruh pimpinan Daerah, Fokorpimda, Kepala Satker, Camat, Lurah dan seluruh elemen masyarakat di Provinsi Lampung, dari Kementerian Dalam Negeri Insya Allah akan memberikan penghargaan kepada Provinsi Lampung sebagai daerah terbaik dalam penanganan konflik”, ucap Gubernur Lampung tersebut.

“Dan untuk masalah kemiskinan, penurunan angka kemiskinan di Provinsi Lampung lebih cepat dibanding penurunan kemiskinan secara nasional, yang berarti Provinsi Lampung tidak menjadi beban negara ini, dan itu semua kembali menjadi kerja keras kita semua".

M. Ridho Ficardo sangat bersyukur, karena didalam kepemimpinannya, warga masyarakat sangat antusias dan semangat untuk ikut serta dalam pembangunan demi kemajuan Provinsi Lampung. Bahkan pada tahun sebelumnya dalam satu tahun produksi padi di Lampung naik hampir 1 juta ton. Ia berharap dengan kesejahteraan para petani yang meningkat dapat membantu Provinsi Lampung didalam mensejahterakan masyarakat, sehingga hal tersebut dapat menjadi salah satu cara dalam menurunkan angka kriminalitas, dimana masalah kemiskinan merupakan salah satu penyebab terjadinya tindak kriminalitas.

“Pemberian beras keluarga sejahtera merupakan tugas mulia yang harus kita hantarkan tepat sasaran, jangan sampai ada penyimpangan, dan saya harapkan beras yang dibantukan ini layak seperti beras yang kita konsumsi sehari-hari bersama keluarga, karena seluruh warga masyarakat adalah keluarga kita semua".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar